Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) Angkatan 7
kini sudah hampir menyelesaikan modul 3.1. Modul ini membahas mengenai
pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin.
Pembahasan modul ini tidak lepas dan sangat berkaitan dengan pembahasan
modul-modul sebelumnya pada PPGP.
Pengambilan Keputusan dan Filosofi
Ki Hajar Dewantara
Jika dikaitkan dengan filosofi Ki Hajar
Dewantara, pengambilan
keputusan seorang pemimpin memiliki kaitan yang sangat erat.
Pratap Triloka Ki Hajar Dewantara yang terdiri atas ing ngarsa sung tuladha, ing madya
mangun karsa, dan tut wuri handayani menjadi asas sistem among
seorang pemimpin. Dalam menjalankan tugas sebagai seorang pemimpin, pengambilan
keputusan tidak dapat dielakkan lagi. Seorang pemimpin di hadapan warga sekolah
harus menjadi teladan, inilah esensi dari ing ngarsa sung tuladha.
Bukan sekadar mengambil keputusan, seorang pemimpin
harus hadir di tengah-tengah orang yang dipimpinnya untuk bersama-sama
melaksanakan setiap keputusan yang telah diambil. Di sini seorang pemimpin
dituntut mampu memberikan motivasi dan menggugah semangat dalam menjalankan
keputusan bersama. Inilah makna ing madya mangun karsa dalam konteks
kepemimpinan. Seorang pemimpin juga harus selalu di belakang orang-orang yang
dipimpinnya guna mendorong dan memastikan semua bergerak. Inilah esensi dari tut
wuri handayani.
Prinsip Pengambilan Keputusan dan Nilai Guru Penggerak
Pengambilan keputusan akan sangat dipengaruhi
nilai-nilai seorang guru penggerak. Nilai berpihak pada murid menjadikan setiap
keputusan benar-benar bermuara pada kebutuhan murid. Nilai mandiri seorang guru
penggerak menjadikannya terus belajar. Pengambilan keputusan adalah
keterampilan yang perlu terus diasah, sehingga perlu terus belajar tentangnya.
Nilai reflektif menjadikan guru penggerak selalu
memaknai pengalaman yang terjadi di sekelilingnya. Dengan begitu, keputusan
yang diambil akan selalu tepat guna. Nilai kolaboratif menjadikan seorang
pemimpin semakin kuat dalam pengambilan keputusan. Diakui atau tidak,
pengambilan keputusan tidak bisa dilakukan seorang diri. Pelibatan warga
sekolah, komite sekolah, atau stakeholder terkait tentu dibutuhkan.
Kolaborasi menjadi kunci.
Nilai inovatif menjadikan guru penggerak sebagai
pemimpin selalu memunculkan gagasan segar dan keputusan tepat guna. Nilai ini
juga mendasari pemberdayaan warga sekolah sebagai kekuatan yang harus
dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Semua nilai guru penggerak tersebut
akan memengaruhi setiap prinsip pengambilan keputusan, baik berpikir berbasis
hasil akhir (end-based thinking), berpikir berbasis peraturan (rule-based
thinking), maupun berpikir berbasis rasa peduli (care-based thinking).
Coaching dan Pengujian Pengambilan
Keputusan
Coaching
merupakan
keterampilan
yang sangat penting dalam menggali suatu masalah yang terjadi, baik pada tingkatan individu warga sekolah maupun
permasalahan secara kelembagaan. Melalui alur TIRTA pada coaching, kita dapat menentukan tujuan yang akan diraih, mengidentifikasi
masalah yang sebenarnya terjadi,
serta membuat
keputusan berupa rencana aksi
sebagai pemecahan
masalah. Dengan alur
tanggung jawab pada coaching, kita juga dapat memastikan dan
mengawal rencana aksi yang telah diputuskan. Dengan begitu, alur TIRTA
coaching sangat
ideal apabila
dikombinasikan dengan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan
sebagai evaluasi terhadap keputusan yang kita ambil.
Keterampilan Sosial Emosional dan Pengambilan
Keputusan
Keterampilan sosial emosional guru sangat berpengaruh
dalam pengambilan suatu keputusan. Keterampilan kesadaran diri menjadi modal
utama dalam langkah mengidentifikasi. Keterampilan manajemen diri sangat
menentukan kemampuan seorang guru sebagai pemimpin dalam merancang dan mengorganisir
suatu keputusan. Keterampilan kesadaran sosial berpengaruh dalam kemampuan mempertimbangkan
pandangan atau pemikiran orang lain. Keterampilan berelasi jelas berpengaruh
dalam berkomunikasi secara efektif dalam pengambilan keputusan. Dari semua itu,
keterampilan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab menjadi penentu
utama.
Pembahasan Studi Kasus dan Nilai yang Dianut Seorang
Pendidik
Banyak kasus yang dianalisis melalui modul 3.1 Program
Pendidikan Guru Penggerak ini. Pembahasan studi kasus tersebut membuka mata
para CGP mengenai kasus-kasus yang selama ini mungkin muncul di sekolah. Tak
kalah penting, berbagai studi kasus ini melatih dan mengasah keterampilan
pengambilan keputusan para CGP.
Pengambilan keputusan dan Terciptanya Lingkungan yang
Positif, Kondusif, Aman dan Nyaman
Peran seorang pemimpin dalam menciptakan lingkungan yang positif,
kondusif, aman, dan nyaman sangat ditentukan oleh keputusan-keputusan yang
diambil. Permasalahan tidak bisa dielakkan, akan muncul di setiap instansi
pendidikan. Pengembangan budaya positif yang berpihak pada murid menjadi
landasan CGP dalam setiap pengambilan keputusan. Apapun keputusan yang diambil
seorang pemimpin, harus didasarkan pada 3 unsur, yaitu berpihak pada murid,
berdasarkan nilai kebajikan universal, dan bertanggung jawab terhadap segala
konsekuensi yang akan muncul.
Tantangan dalam Menjalankan Pengambilan
Keputusan Dilema Etika
Tantangan pasti akan selalu muncul dalam setiap proses
pengambilan keputusan dilema etika. Kecermatan identifikasi dilema etika atau bujukan
moral menjadi tantangan paling awal. Hasil identifikasi ini sangat menentukan
langkah pengambilan dan pengujian keputusan berikutnya. Tantangan yang lain
adalah kemampuan kita memahami regulasi maupun kode etik yang terkait dilema
etika tersebut. Kadang kita lemah dalam pemahaman regulasi ini. Belum adanya perubahan
paradigma berpikir warga
sekolah menjadi tantangan yang juga akan muncul.
Pengambilan Keputusan dan Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi dimulai dengan guru
memetakan kebutuhan belajar murid. Hasil pemetaan ini akan menjadi dasar bentuk
diferensiasi yang diberikan. Kecermatan guru dalam mengidentifikasi dan kemampuan
dalam pengambilan keputusan tentu sangat berpengaruh terhadap langkah
pembelajaran yang diambil. Di sinilah hubungan antara pengambilan keputusan dan
pembelajaran berdiferensiasi.
Pengambilan Keputusan
dan Masa
Depan Murid
Seperti apa murid-murid kita di masa depan akan sangat
ditentukan bagaimana pendidikan diberikan kepada mereka selama ini. Pola
pendidikan yang diberikan akan membentuk mereka. Tentu saja pendidikan yang
kita berikan ini terimplementasikan dalam pembelajaran maupun program-program
sekolah serta pengambangan ekosistem sekolah. Jelas sekali, semua ini akan kuat
dipengaruhi oleh pengambilan keputusan guru maupun pimpinan sekolah.
Kesimpulan Akhir Pembelajaran Modul Pengambilan Keputusan
Modul 3.1 mengenai pengambilan keputusan berbasis
nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin memuat berbagai kasus yang muncul di
instansi pendidikan. Berbagai kasus ini mengasah keterampilan pengambilan keputusan.
Modul ini mengajarkan tentang 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip pengambilan
keputusan, serta 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Pemahaman yang
diberikan menjadikan utuhnya rentetan keilmuan yang diberikan di modul-modul
sebelumnya.
Ilmu Baru dari Modul 3.1
Banyak ilmu baru di luar dugaan yang didapatkan
melalui modul 3.1 Program Pendidikan Guru Penggerak. Pemahaman
menyeluruh mengenai dilema
etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip
pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan didapatkan. Pemahaman dan ilmu baru ini menjadi bekal utama dalam
pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin.
Dilema Etika dan Pengalaman Diri
Sebelum
mempelajari modul ini, pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi dilema etika tentu pernah dilakukan. Misalnya saat
pembelajaran, ada sebagian besar siswa yang telah menyelesaikan tugas, sedang
sebagian kecil lainnya belum selesai. Dilema individual lawan kelompok seperti
ini sering dihadapi. Penyelesaian yang dilakukan belum sepenuhnya mengikuti 9
langkah pengambilan dan pengujian keputusan yang diperoleh dari modul ini.
Dampak Mempelajari Modul 3.1
Pembelajaran modul 3.1 sekali lagi memberikan bekal
yang luar biasa bagi CGP. Dampak yang muncul adalah adanya pemahaman yang komprehensif
dalam pengambilan keputusan. Dengan pembelajaran modul ini, akan muncul perubahan pada cara pengambilan keputusan, sebelum dan sesudah mengikuti
pembelajaran modul ini.
Jika sebelum mempelajari modul kita bisa jadi kurang matang dalam pengambilan
keputusan, setelah mempelajari modul, kita akan lebih cermat dan matang lagi.
Urgensi Modul 3.1
Modul ini sangat penting bagi diri CGP secara individu maupun sebagai seorang pemimpin. Sebagai seorang individu, kita akan selalu dihadapkan dengan tuntutan pengambilan keputusan setiap saat. Apalagi sebagai seorang pemimpin, pengambilan keputusan akan berdampak lebih luas. Sehingga, sekali lagi, modul 3.1 ini sangat penting bagi kita untuk dapat menghadirkan keputusan-keputusan terbaik bagi semua.
Sependapat dengan pemikiran Pak Agus bahwa peran seorang pemimpin dalam menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman, dan nyaman sangat ditentukan oleh keputusan-keputusan yang diambil. Artikel ini memberi inspirasi dan dapat menjadi referensi dalam keilmuan bagaimana strategi pengambilan keputusan. Terimakasih 🙏
BalasHapusTerima kasih, Bu Ais. Semoga bermanfaat nggih
HapusPendidikan guru penggerak dapat membantu guru mengembangkan kemampuan pengambilan keputusan yang baik dengan memberikan pelatihan dan dukungan yang diperlukan.The Next Leader!
BalasHapusSiapppp, terima kasih telah berkenan singgah dan menberikan dukungan
HapusLengkap sekali, Pak Agus. Seperti biasanya, tulisan Pak Agus memiliki Konten yang berbobot dan enak dibaca.
BalasHapusSebagai pemimpin, nantinya akan ada lagi yang namanya 'Percakapan berbasis Coaching'. Akan semakin seru dan menarik nih untuk menambah konten di atas dan juga untuk diterapkan di sekolah kita.
Terima kasih telah berkenan singgah dan memberikan tanggapan, Bu Rahayu. Semoga ada kesempatan belajar banyak dari Bu KS muda yang banyak kiprah
HapusLuar biasa sekali pak agus, artikel ini sangat bermanfaat dan mengispirasi bagi kita seorang guru maupun siapun yang membacanya dalam stategi pengambilan keputusan.
BalasHapusTerima kasih sudah singgah dan berkenan membaca tulisan saya, Bu Erna. Semoga bermanfaat. Sukses selalu
HapusTulisan yang renyah dna sangat mudah dipahami.
BalasHapusTerima kasih banyak sudah memberikan pengetahuan yang sangat luar biasa ini, Pak Agus
Kesempatan luar biasa saat Bu Alus berkenan mampir dan membaca tulisan saya. Terima kasih nggih, Bu Alus. Semoga sukses selalu
Hapus