Entah apa yang membuat jari jemari ini ingin kembali menari di atas keyboard laptop. Sudah sangat lama aktivitas menulis tidak saya lakukan. Mungkin 5 Agustus 2023 hari ini menjadi tanggal pemantik untuk kembali menulis. Tepat satu bulan saya mengemban amanah baru di instansi yang baru. Amanah baru? Instansi baru? Ya!
5 Juli 2023 lalu
ada amanah besar yang diberikan. Kepercayaan untuk menjadi “orang yang dituakan”
di instansi sekolah diberikan kepada saya. Orang yang dituakan? Ya, tugas
sebagai kepala sekolah. Tentu saja ini bukanlah tugas yang ringan. Namun, saya
juga meyakini, semua sudah dikaji secara matang. Jika saya dipercaya, maka saya
mampu. Bukankah kita tidak akan mendapatkan beban di luar kemampuan kita?
Satu yang
membuat saya optimis di awal adalah kondisi sekolah di mana saya ditugaskan. Sekolah
yang besar dan unggulan, rapor pendidikan dengan kualitas baik, para guru dan
tenaga kependidikan dengan potensi besar, potensi seni maupun budaya yang
unggul, kondisi yang sudah tertata dengan baik, dan berbagai alasan lain. Semua
itu menjadikan saya bersyukur ditugaskan di sekolah tersebut.
Pengalaman menjadi guru di sekolah besar juga salah satu alasan saya tetap optimis. Di sekolah lama, saya tidak hanya menjadi guru yang sebatas mengajar saja. Pengalaman menjadi Koordinator Tim Inovasi Sekolah hingga menjadi juara 1 Wonogiri Innovation Award, menjadi bagian dari WKS Urusan Kurikulum, maupun pengalaman mengembangkan potensi siswa menjadi bekal yang cukup. Pengalaman mengembangkan keprofesian berkelanjutan melalui Komunitas SangPengajar. Pengalaman mengembangkan keterampilan digital melalui Komunitas Microsoft Innovative Educator Expert maupun Tim Pengembang Konten Pendidikan dan Pembelajaran (TPKPP) Dinas P dan K Wonogiri menambah bekal untuk terus melangkah.
Pengalaman mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak juga menjadi tambahan bekal. Program ini dirancang untuk menyiapkan para pemimpin pembelajaran dengan kemampuan mengembangkan program-program yang berdampak positif pada siswa. Pendidikan Guru Penggerak juga menggembleng para calon pemimpin untuk senantiasa berpikir berbasis aset. Para pemimpin yang selalu memiliki visi perubahan. Para pemimpin yang mampu mengembangkan para siswa dan rekan sejawat. Para pemimpin yang terlatih dalam mengambil keputusan bertanggung jawab. Juga, para pemimpin yang mampu berkolaborasi dan menggerakkan.
Semua bekal
sudah ada. Namun, seberapa efektif bekal itu mendukung? Seberapa besar
kemampuan diri menggunakan bekal tersebut? Semua akan terjawab dengan berjalannya
waktu.
Sudah cukupkah bekal itu? Tentu saja belum. Di tahap awal tugas diterima, saya banyak belajar dari para kepala sekolah terdahulu. Saya meminta arahan dan bimbingan. Begitu juga dengan para pengawas sekolah. Semua memberikan dukungan. Semua memberikan motivasi.
Satu yang kemudian lebih saya syukuri. Saya menemukan keluarga baru yang luar biasa. Keluarga baru yang kompak. Keluarga baru yang menerima saya dengan baik. Satu bulan bersama. Alhamdulillah saya telah mengenal dengan baik keluarga baru itu. Tentu saja, baru mengenal saja. Butuh waktu untuk bisa saling memahami. Butuh waktu untuk bisa lebih dekat. Saya yakin, seyakin-yakinnya. Semua ada saatnya.
Posting Komentar